Middle Age merupakan
zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas
sangat diatur oleh gereja, yang terkenal dengan inquisisinya.
Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai
aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan,
justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal
diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan
gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan
Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari
pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja
sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini
mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan
tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah
ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari
keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang
dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah
gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV.
Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan
ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran.
Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu
tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance
sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance
tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite
atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan
gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance
muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan
elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali
mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian
berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan
citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari
pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial
masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan
diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan
dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah
peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah
satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat
seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya
di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk
mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan,
kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan
suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia
dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak
melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat
manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang
sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance
sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin
diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu
sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”.
Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance
Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”.
Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya
menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup
bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara
gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif
seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam
kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji
dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak
secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan
nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan
diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan
intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai
karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain.
Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini
sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia
yang tidak ditonjolkan.
Dalam makalah ini
tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa yang menurut
penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance. Tokoh-tokoh
tersebut antara lain.
a. Dante Alighiere (1265-1321)
Dante lahir pada tanggal
21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah
menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh
thga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis.
Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan
yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam
sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang
berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin
spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia
(Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain
adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan
cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam
pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa
manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib.
Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno)
yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
b. Lorenzo Valla (1405-1457)
Lahir di Roma pada tahun
1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat
terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah
jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal
tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya
pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga
(askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio
(keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada
kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak
awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak
meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation declamation
berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus
sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya
bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.
c. Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Filosof politik Italia, Niccolo
Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli
hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di
pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia
mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai missi
diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan
di dalam negeri Italia.
Hasil karyanya yang paling masyhur
adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The
Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan
terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya
lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence
(sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus,
kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang
terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian
yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan
filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia
tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.
d. Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di
Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari
Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.
e. Francesco Petrarca (1304-1374)
Lahir pada 20 Juli 130 di
Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas
Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia
seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan
apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya
lukis yang diberi nama Ikaros.
f. Desiderius Erasmus (1466-1536)
Eramus lahir pada 27
Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari
Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi
pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus
dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a) Kelompok
karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan
penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of
Folly (1509).
b) Kelompok
karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat
memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang
berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of
peace (1517).
c) Kelompok
dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah
asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince
of the Christian Humanists.
RENAISSANCE DI ITALIA
Florencia Kota Pelopor
Florencia menjadi pelopor renaissance di
Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau Venesia. Menurut John Hele
dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance di Italia karena
berbagai faktor antara lain adalah
a) kota
Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis
merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur
karena dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai
kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah
barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan
Romagna di sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka
tidak mengherankan jika Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang
kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.
b) Florencia
sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil
pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama
yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44
gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.
c) Florencia
sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk
yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur
tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est
(tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”.
d) Florencia
merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut
system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka
kreativitas seni dan inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya
pendidikan formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici
sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan terkenal,
sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila
dapat mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi
Italia selama dua abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan
berbagai bidang kehidupan manusia dari sumber-sumber daya manusia,
keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih humanism yang
melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat
subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.
Keluarga Medici
Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga
yang terkenal di Italia pada zaman renaissance. Keluarga ini mulai
mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo
de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta
ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini
dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar
Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama
politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada
1421.
Giovani mempunyai dua anak yang bernama
Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai
puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh
utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan
ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu
per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara
lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di
Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah
perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia
Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong
seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent
(seni untuk uang).
Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil
sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya menjadi penguasa di
Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin
gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII
(1523-1534), Paus Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak
Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan pelindung
karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of
Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang
bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang
berkuasa hingga abad XVIII.
DAMPAK RENAISSANCE
Sumbangan Renaissance Kepada Eropah :
· Kemunculan aliran pemikiran yang
mementingkan kebebasan akal seperti aliran baru Eropah hingga abad ke 18
seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani
mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama
ini secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.
· Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal
ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh
ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan
ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali.
Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
· Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan
ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang
sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.
· Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti
Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli
falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek,
jurutera, penyair dan ahli anotomi.
· Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
· Melahirkan ahli matematik seperti
Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga.
Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam
ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam
penghasilan ilmu algebra.
· Selain itu, Renaissance telah
melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan
terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian
peredaran darah.
· Renaissance telah melahirkan
masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga
membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
KESIMPULAN
Sejarah
Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai
gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang
kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad
XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan abad pertengahan yang
menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran, mereka
mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi).
Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Karakteristik Renaissance adalah pemikiran
yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata, memuja manusia
sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, nilai-nilai
filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan. Semboyan Carpe Diem sebagai antithesa Momento Morie dan seni pada zaman Renaissance mendorong kebebasan.
Tokoh-Tokoh Renaissance adalah Dante Alighiere (1265-1321), Lorenzo Valla (1405-1457), Niccolo Machiavelli (1469-1527) Boccacio (1313-1375), Francesco Petrarca (1304-1374), Desiderius Erasmus (1466-1536)
Renaissance
di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan keluarga
Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance dapat
terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari
renaissance dapat tercapai.
Dampak Renaissance adalah
- Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
- Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
- Runtuhnya dominasi gereja.
- Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.
- Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.