Tadinya saya ragu untuk menuliskan kisah ini, karena saya takut terjebak
 dalam rasa & sifat riya. Tetapi setelah membaca posting Kisah 
Kesaksian 4 Orang Gembala yang kembali ke agamanya masing-masing yang 
diposting di Yesus.net & Kebenaran.net, ini merupakan sebuah 
pengungkapan secara jujur & berani atas praktek rohani Gereja yang 
sebenarnya rahasia & tidak diketahui oleh banyak pihak termasuk umat
 Kristiani sendiri.
Karena saya melihat ada upaya penyangkalan 
kebenaran oleh kalangan-kalangan tertentu umat Kristiani di forum 
diskusi agama tersebut. Demi tegaknya kebenaran & agar semakin 
banyak domba-domba maupun gembala-gembala Kristus yang bisa menemukan 
jalan kebenaran Ilahi sesungguhnya, maka saya beranikan diri menulis 
& menuturkan kisah sejati ini. 
Saya berharap para domba & gembala Kristus yang membaca kisah ini 
memahami & menghayati pengalaman rohani saya ini, agar bisa 
menemukan kebenaran Ilahi yang sejati, Jalan Tuhan yang benar & 
tidak sesat.
Oleh karena itu demi penghargaan kepada umat 
Kristiani & umat Islam, saya tidak mengutip satu ayatpun dari 
Alkitab & Al-Qur'an. Kesaksian ini betul-betul ungkapan hati & 
jiwa saya.
Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang 
lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi 
keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja
 Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil 
Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & 
direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi 
Gembala Tuhan.
Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan 
kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan 
[eraser]- Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke 
Manado, juga merupakan salahsatu kota dengan umat Kristiani yang 
terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota & pekabaran 
gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat baik dari 
masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.
Selama
 kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja 
Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya
 bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang 
bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang 
dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya 
sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka 
saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka. Saya 
biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali, mantan 
seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dsb. 
Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, 
bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur'an & Hadist, 
saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok 
Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan 
dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu & foto-foto palsu, untuk 
memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam 
walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya juga mengajari mereka membaca 
Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang 
kami injili & berusaha membantah kami.
Beberapa kisah 
kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil 
karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi 
mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama 
atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang 
sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu 
Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang 
berKTP Islam tapi berbudaya animisme didesa-desa pesisir selatan Jawa 
(misalnya Sukabumi & Blitar).
Bahkan saya sering berjumpa 
orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak 
pernah shalat & mengetahui ajaran Islam yang paling dasar.tapi kami 
harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para 
jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian 
orang-orang lugu ini menjadi hebat & canggih. Tentu para domba di 
Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun 
yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.
Saya
 jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah & akhirnya saya 
dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung 
langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli 
tafsir Al-Qur'an, Hadist & buku-buku Islam untuk mencari 
kelemahan-kelemahan nya. Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan 
dengan pekerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda 
pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling 
utama dalam pandangan Kristen.
Bahkan saya juga pernah 
berpura-pura belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan 
mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji 
hingga 1 tahun lebih & Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya 
tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran 
dia itu saya bahkan bisa mengaji & hal ini ternyata berguna sekali 
untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya 
belajar agama Islam.
Saya pun secara part time terkadang ikut 
misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami 
mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, 
kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal & 
kaum gay. Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para 
pekerja seks independent, para pengunjung diskotek & kafe yang 
menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks 
untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & 
pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya 
kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para 
penginjil yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi 
memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra 
Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil 
di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak 
mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung 
diskotik & kafe.
Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan
 di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab 
inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam 
kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan 
kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami 
sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke 
diskotik atau kafe. Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca 
artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas 
edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan 
gamblang betapa penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat 
pesat di Jakarta & sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, 
pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja 
sama begitu rapi.
Tapi ada yang kurang dari cerita itu & ini 
sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan 
& sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar yang 
ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring
 domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!
Jujur 
saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhan pun banyak yang memakai 
narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu
 digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri &, kami 
sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami 
bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!. Kisah Kesaksian yang dituturkan 4
 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku 
anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok 
kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di 
Surabaya.
Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja 
yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka.
 Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba 
dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala 
yang membutuhkan & untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam.
 saya juga terkadang memakai ectassy/inneks, hanya saja saya pakai 
ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa 
ketemu & ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti 
dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya.
 Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya 
pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan 
Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang, & Suradi 
Ben Abraham di pub-pub tersebut.
Kami bahkan pernah melakukan 
pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub 
terkenal itu sambl tripping!!, setelah itu kami "dating" dengan mereka, 
"mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara 
jemaat & pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak 
tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala 
Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani 
beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi 
secara khusus. 
Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan 
domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan & para 
pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah 
terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah 
kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. 
Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka 
di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal 
kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata 
mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.
Khusus
 untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, 
bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para 
pengkhotbah & jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. 
Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat
 keramat & angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi 
dimulai. Terkadang ada jemaat yang di luar kendali & skenario 
betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan 
mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, 
lain kali saja?!.
Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas 
untuk menahan orang-orang yang di luar skenario acara, kami tidak pernah
 melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando 
kami. Bagi umat Kristiani atau para Gembala & pelayan Tuhanpun yang 
tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai 
kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR
 TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi hidup 
lainnya.
Mengapa Saya Masuk Islam?
Ketertarikan saya kepada 
Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak 
pernah saya baca dengan sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya 
mencari point-point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah 
bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu 
menganggap & diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu 
sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, 
penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai 
ajaran sesat & umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita 
insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil 
hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran
 Islam & umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada
 kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di
 pengajaran sekolah minggu & jika kita akan menjadi berminat menjadi
 penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam 
kembali.
Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu
 mimpi luar biasa & beberapa kejadian di keesokan harinya, yang 
akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.
Bermula
 dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya 
bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu Gereja 
yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan 
senyum-Nya yang agung! saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi 
saya!. Sayapun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung 
rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto & 
gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang 
menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi
 atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?"
Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!"
Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?"
Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau wahai pria asing?"
Pria Yahudi itu berkata : "Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!"
Saya menyela : "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!"
Pria Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!"
Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!"
Lalu
 Tuhan Yesus memejamkan mata & sungguh ajaib! dari tangannya keluar 
mukjizat sinar api & dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, 
pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan 
Yesus!.
Keajaiban keduapun terjadi!, pria Yahudi yang mengaku 
sebagai Nabi Isa Al-Masih itu tak kurang apapun & dia lalu 
tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu 
Tuhan Yesus menjerit kesakitan & wujudnya tiba-tiba berubah!, kedua 
telinganya memanjang.. dari mulutnya keluar gigi taring..& dari 
belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnya pun berubah mengerikan!. .. lalu
 salahsatu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu!... 
TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS..!!!.
Sementara
 pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, 
Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari 
terbirit-birit! ... Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, Gereja 
Megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan 
pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.
Saya
 yang kaget & tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan 
terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau 
sebenarnya?"
Pria itu menjawab : "Akulah Isa Al-Masih, hamba 
Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta umat-umat lainnya 
dinyatakan sebagai Tuhan Yesus".
Saya berkata : "Bukankah engkau telah mati dikayu salib & telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?"
Nabi
 Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah 
diperdaya oleh Iblis & para pengikutnya yang telah berusaha 
mencelakakanku tadi & sekarang dia telah terlihat wujud aslinya"..
Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu..., jadi selama ini?.."
Nabi Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?"
Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia.."
Nabi
 Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu 
engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup
 miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?"
Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata)
Nabi
 Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana
 yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke
 muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah 
engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin 
menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki 
catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran
 & hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang 
yang diilhami Iblis & para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari 
kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari 
dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!"
Lalu pria 
yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap salamnya 
orang Islam..kemudian pergi...sayapun lalu terbangun... .hari telah 
pagi...saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang akan saya 
alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal
 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat
 cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu 
gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali..
Kemudian 
saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya 
merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya 
baca....betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin 
betul...
Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat 
Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di 
kawasan [eraser], Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di 
depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. 
Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya
 mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, 
tiba-tiba ada seorang pria menghardik saya & meminta dengan kasar 
dompet & HP saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari
 ke arah...Mesjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di 
situ..orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, 
rupanya waktu itu jam 11.30.. mendekati jamnya shalat Jum'at, saya 
perhatikan sekitar saya...orang- orang berpeci, bersarung hendak shalat 
Jum'at..saya ini ada di mesjid.. mimpi saya... pesan orang Yahudi yang 
mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu 
saya tak sadarkan diri....
Ketika tersadar..saya berada di sebuah
 ruangan Mesjid rupanya..& ada seorang Bapak tua berpeci yang 
mengatakan saya tadi itu pingsan...saya lalu berdiri..tiba- tiba hati 
ini ingin menangis..menjerit. ."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan 
jalan bagiku!"...Pak Tua itu kaget & bertanya: "ada apa nak?", lalu 
saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam & kejadian yang saya 
alami, juga siapa saya & apa pekerjaan saya..serta 
perbuatan-perbuatan saya dalam usaha memerangi & memperdaya agama 
Islam beserta umatnya.
Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk
 dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli 
agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang" 
Sayapun lalu pulang..menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak 
badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 
sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, 
pak tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk & 
berkata: "pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui tentang agama
 Islam sebenarnya!" .
Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian
 kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan 
pulang & menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai 
& akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu 
seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 
hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke Mesjid tersebut & 
kamiberdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan 
seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari pak 
tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah & 
Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen & 
berdasar oleh pak tua & beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam 
diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa pak tua 
ternyata fasih & hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui 
sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan 
dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah 
diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika 
saya baca, saya terkejut karena pemaparan di buku-buku para missionaris 
30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di 
Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.
Saya jadi ragu & 
bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani
 ini bisa berubah setelah 30 tahun?, terlebih setelah pak tua 
menunjukkan & memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an 
dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana
 diterbitkan oleh lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan & 
revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan
 revisi?, yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau
 tata bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat 
Alkitab itu sendiri?. Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, 
Kristen memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan 
sejarah, Islamlah agama penutup & penggenap itu. Yang menggembirakan
 saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati 
Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan 
agama-agama terdahulu & kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah & 
sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan 
oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran 
Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana 
menyimpangnya & direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara 
benar dalam Islam.
Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini tentu 
tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi 
teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan
 Gembala lain sungguh sangat menyakitkan & ketus sekali, bahkan ada 
yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut 
pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi
 dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja 
Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh
 Jahat Islam di rumah saya & akan mengurapi serta mensucikan 
buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang..!..Sikap
 rekan-rekan Gembala ini terasa kontras & tidak sepadan dengan sikap
 Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa 
bersalah karena telah ikut dibesarkan & dibina oleh lingkungan agama
 yang sesat..saya harus segera mengambil keputusan..setelah melalui 
berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya... 
Akhirnya sudah mantap & sudah bulat tekad saya, saya akan masuk 
Islam...
Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, 
saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA 
ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLA H SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN 
ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH. 
Saya
 telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya 
tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan 
kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka 
sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma 
bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam & menyatakan
 bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat 
dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, 
bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi & menyatakan 
mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak diperkenankan 
menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam surat itu papa 
menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak 
Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya 
kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah. !!!..Ya Allah..!!! maafkan keluarga 
saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat 
Ketuhananmu yang sesungguhnya. ..
Sekarang saya ikut bimbingan 
Islam di rumah pak tua berpeci yang kemudian diketahui merupakan Ustad 
& Imam Mesjid itu. Maaf demi keamanan kami, nama Ustad, alamat 
Mesjid, serta tempat kost saya rahasiakan.. mohon maklum.Sejak saya 
pindah dari rumah mewah berfasilitas lengkap plus mobil dll di kawasan 
elit Darmo Satelit - Surabaya, yang merupakan fasilitas buat saya dari 
Gereja, telah saya kembalikan ke Gereja, saya sekarang kost di sebelah 
rumah pak tua itu sambil belajar agama Islam. Saya juga bekerja membantu
 usaha kecil-kecilan milik keluarga pak tua ini, yaitu mencetak surat 
undangan, kop surat & setting komputer.
Insya Allah kalau ada
 modal (sekarang saya berencana bersama salah seorang anak pak tua ini 
untuk mengajukan kredit usaha kecil di BRI - Surabaya), mau buka usaha 
percetakan yang lebih permanen. Sekarang saya sambil kerja belajar &
 memperdalam agama Islam. Kalau pagi sampai sore saya ada di studio 
kecil tempat saya bekerja, malamnya belajar ilmu agama & silat 
tradisional. Kata pengajarnya saya perlu belajar ilmu bela diri karena 
tak mungkin para pemuda kampung selalu mengawal saya. Saya mendengar 
dari bekas teman akrab di Gereja & yayasan (namanya saya rahasiakan 
juga demi keselamatan diri mereka), sangat solider dengan merahasiakan 
keberadaan saya, (walau pihak Gereja terus-menerus mendesaknya) , mereka
 bercerita tentang usaha Gereja untuk melaporkan ke polisi bahkan memeja
 hijaukan saya, dengan tuduhan: "Kasus Pencurian Mobil!", padahal semua 
orang di Gereja tahu & banyak saksinya termasuk warga kampung tempat
 saya kost yang mengantar saya ketemu dengan pihak Gereja waktu serah 
terima itu, semua inventaris Gereja termasuk mobil sudah saya kembalikan
 & ada tanda terimanya. Demikian juga urusan keuangan & kas 
Gereja, semua sudah clear & pihak Gerejapun sudah tahu, tetapi entah
 mengapa mereka berusaha menfitnah saya seperti ini?!. Tetapi saya 
tekadkan, bila betul pihak Gereja akan melaporkan saya ke polisi, akan 
saya buka semua fakta & data yang saya miliki & mungkin pihak 
Gereja akan saya tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, 
penghinaan & percobaan penganiayaan.
Khusus masalah 
penganiayaan saya bersama teman kerja di studio kecil kami, pernah 
beberapa kali hampir ditubruk sebuah mobil (yang saya tahu persis itu 
milik siapa) dibeberapa tempat ketika saya sedang berboncengan naik 
sepeda motor, tetapi Allah selalu melindungi hambanya yang telah 
bertobat ini, selalu upaya itu gagal, selalu saja kami bisa menghindar 
atau ada orang yang menolong kami ketika upaya tabrak lari itu terjadi. 
Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT, Tuhan kita semua, Dialah yang 
Maha Tahu siapa yang benar & siapa yang salah diantara 
hamba-hambanya. Saya masih menunggu tindakan hukum dari dusta mereka 
ini, sebab mereka sementara ini kehilangan jejak saya. Mungkin setelah 
mereka membaca kisah kesaksian saya ini, mereka akan semakin gusar &
 marah kepada saya, karena selain saya telah masuk Islam, saya juga 
mungkin dianggap telah membongkar beberapa rahasia-rahasia penting 
Gereja yang selama ini selalu ditutupi secara rapi, yang jangankan umat 
di luar Kristen, umat Kristiani sendiri banyak yang tidak mengetahui 
praktek-praktek tidak benar dalam beribadah yang saya utarakan di atas 
tadi.
Saya titip pesan kepada para sahabat setia saya di Gereja 
& yayasan, supaya mereka memberikan sedikit pengertian kepada para 
pengurus Gereja untuk mengikhlaskan diri saya yang masuk Islam. 
Janganlah mencari-cari saya, karena segala urusan yang menyangkut asset 
Gereja yang pernah saya pegang sudah diselesaikan dengan baik. Juga agar
 tak timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang mengetahui
 kisah ini, saya takut ada pihak ketiga yang memanfaatkan kondisi ini 
untuk mengacau. Sebab masalah menyangkut agama itu sangat sensitif &
 riskan sekali.
Sekian penuturan saya, saya bahagia dalam 
keislaman saya, walau hidup pas-pasan saya sangat mensyukurinya karena 
tidak ada kepalsuan dalam keimanan Islam saya. Alhamdulillah Allah itu 
Maha Pengasih & Maha Penyayang, Allah telah memberi rejeki kepada 
saya & keluarga pak tua, order mulai banyak walau nilai 
penghasilannya mungkin cuma 10% dari nilai pendapatan saya dulu di 
gereja. Tetapi saya sangat mensyukurinya.
Dikisahkan kembali oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker (nama Kristennya)
Kisah
 ini dinyatakan oleh yang bersangkutan kepada M. Donny Setiawan, ketika 
beliau sedang berdiskusi & membahas kisah kesaksian 4 mantan Gembala
 Atas permintaan yang bersangkutan dengan alasan keamanan dirinya & 
orang-orang yang dekat dengannya, maka nama Mesjid, alamat Mesjid, nama 
persisnya Gereja tempat beliau dulu bekerja, tempat kost sdr. Rachmat 
Hidayat (Paulus F. Tengker) kami rahasiakan, mohon dimengerti & 
dimaklumi. 
Tadinya saya ragu untuk menuliskan kisah ini, karena saya
 takut terjebak dalam rasa & sifat riya.. Tetapi setelah membaca 
posting Kisah Kesaksian 4 Orang Gembala yang kembali ke agamanya 
masing-masing yang diposting di Yesus.net & Kebenaran.net, ini 
merupakan sebuah pengungkapan secara jujur & berani atas praktek 
rohani Gereja yang sebenarnya rahasia & tidak diketahui oleh banyak 
pihak termasuk umat Kristiani sendiri.
Karena saya melihat ada 
upaya penyangkalan kebenaran oleh kalangan-kalangan tertentu umat 
Kristiani di forum diskusi agama tersebut. Demi tegaknya kebenaran &
 agar semakin banyak domba-domba maupun gembala-gembala Kristus yang 
bisa menemukan jalan kebenaran Ilahi sesungguhnya, maka saya beranikan 
diri menulis & menuturkan kisah sejati ini. 
Saya berharap 
para domba & gembala Kristus yang membaca kisah ini memahami & 
menghayati pengalaman rohani saya ini, agar bisa menemukan kebenaran 
Ilahi yang sejati, Jalan Tuhan yang benar & tidak sesat.
Oleh
 karena itu demi penghargaan kepada umat Kristiani & umat Islam, 
saya tidak mengutip satu ayatpun dari Alkitab & Al-Qur'an. Kesaksian
 ini betul-betul ungkapan hati & jiwa saya.
Saya seorang 
pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. 
Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang 
fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya 
tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik 
untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi 
penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan.
Itulah sebabnya 
setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang 
berlokasi di kawasan [eraser]- Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena 
selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salahsatu kota dengan umat 
Kristiani yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota 
& pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang 
sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam 
fanatik.
Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai 
pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia 
Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian 
dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan 
orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa 
diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang
 masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang 
hebat untuk mereka. Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan
 yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN 
masuk Kristen" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat
 sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip 
Al-Qur'an & Hadist, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari 
mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering 
ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu & 
foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya 
benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya 
juga mengajari mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok 
orang-orang Islam yang sedang kami injili & berusaha membantah kami.
Beberapa
 kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan 
hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, 
tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan 
Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka 
yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas 
pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa
 yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme didesa-desa pesisir selatan 
Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar).
Bahkan saya sering 
berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya 
hampir tak pernah shalat & mengetahui ajaran Islam yang paling 
dasar.tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang 
gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah
 kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat & canggih. Tentu para 
domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, 
walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf 
misalnya.
Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah 
& akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian 
saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga
 rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadist & buku-buku Islam untuk 
mencari kelemahan-kelemahan nya. Gereja mendanai setiap apapun yang 
berhubungan dengan pekerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling 
berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang 
paling utama dalam pandangan Kristen.
Bahkan saya juga pernah 
berpura-pura belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan 
mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji 
hingga 1 tahun lebih & Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya 
tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran 
dia itu saya bahkan bisa mengaji & hal ini ternyata berguna sekali 
untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya 
belajar agama Islam.
Saya pun secara part time terkadang ikut 
misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami 
mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, 
kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal & 
kaum gay. Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para 
pekerja seks independent, para pengunjung diskotek & kafe yang 
menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks 
untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & 
pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya 
kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para 
penginjil yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi 
memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra 
Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil 
di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak 
mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung 
diskotik & kafe.
Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan
 di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab 
inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam 
kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan 
kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami 
sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke 
diskotik atau kafe. Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca 
artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas 
edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan 
gamblang betapa penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat 
pesat di Jakarta & sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, 
pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja 
sama begitu rapi.
Tapi ada yang kurang dari cerita itu & ini 
sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan 
& sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar yang 
ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring
 domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!
Jujur 
saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhan pun banyak yang memakai 
narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu
 digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri &, kami 
sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami 
bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!. Kisah Kesaksian yang dituturkan 4
 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku 
anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok 
kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di 
Surabaya.
Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja 
yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka.
 Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba 
dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala 
yang membutuhkan & untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam.
 saya juga terkadang memakai ectassy/inneks, hanya saja saya pakai 
ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa 
ketemu & ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti 
dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya.
 Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya 
pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan 
Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang, & Suradi 
Ben Abraham di pub-pub tersebut.
Kami bahkan pernah melakukan 
pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub 
terkenal itu sambl tripping!!, setelah itu kami "dating" dengan mereka, 
"mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara 
jemaat & pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak 
tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala 
Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani 
beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi 
secara khusus. 
Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan 
domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan & para 
pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah 
terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah 
kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. 
Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka 
di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal 
kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata 
mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.
Khusus
 untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, 
bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para 
pengkhotbah & jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. 
Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat
 keramat & angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi 
dimulai. Terkadang ada jemaat yang di luar kendali & skenario 
betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan 
mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, 
lain kali saja?!.
Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas 
untuk menahan orang-orang yang di luar skenario acara, kami tidak pernah
 melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando 
kami. Bagi umat Kristiani atau para Gembala & pelayan Tuhanpun yang 
tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai 
kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR
 TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi hidup 
lainnya.
Mengapa Saya Masuk Islam?
Ketertarikan saya kepada 
Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak 
pernah saya baca dengan sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya 
mencari point-point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah 
bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu 
menganggap & diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu 
sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, 
penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai 
ajaran sesat & umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita 
insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil 
hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran
 Islam & umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada
 kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di
 pengajaran sekolah minggu & jika kita akan menjadi berminat menjadi
 penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam 
kembali.
Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu
 mimpi luar biasa & beberapa kejadian di keesokan harinya, yang 
akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.
Bermula
 dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya 
bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu Gereja 
yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan 
senyum-Nya yang agung! saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi 
saya!. Sayapun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung 
rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto & 
gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang 
menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi
 atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?"
Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!"
Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?"
Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau wahai pria asing?"
Pria Yahudi itu berkata : "Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!"
Saya menyela : "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!"
Pria Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!"
Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!"
Lalu
 Tuhan Yesus memejamkan mata & sungguh ajaib! dari tangannya keluar 
mukjizat sinar api & dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, 
pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan 
Yesus!.
Keajaiban keduapun terjadi!, pria Yahudi yang mengaku 
sebagai Nabi Isa Al-Masih itu tak kurang apapun & dia lalu 
tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu 
Tuhan Yesus menjerit kesakitan & wujudnya tiba-tiba berubah!, kedua 
telinganya memanjang.. dari mulutnya keluar gigi taring..& dari 
belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnya pun berubah mengerikan!. .. lalu
 salahsatu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu!... 
TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS..!!!.
Sementara
 pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, 
Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari 
terbirit-birit! ... Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, Gereja 
Megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan 
pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.
Saya
 yang kaget & tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan 
terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau 
sebenarnya?"
Pria itu menjawab : "Akulah Isa Al-Masih, hamba 
Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta umat-umat lainnya 
dinyatakan sebagai Tuhan Yesus".
Saya berkata : "Bukankah engkau telah mati dikayu salib & telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?"
Nabi
 Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah 
diperdaya oleh Iblis & para pengikutnya yang telah berusaha 
mencelakakanku tadi & sekarang dia telah terlihat wujud aslinya"..
Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu..., jadi selama ini?.."
Nabi Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?"
Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia.."
Nabi
 Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu 
engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup
 miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?"
Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata)
Nabi
 Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana
 yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke
 muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah 
engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin 
menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki 
catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran
 & hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang 
yang diilhami Iblis & para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari 
kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari 
dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!"
Lalu pria 
yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap salamnya 
orang Islam..kemudian pergi...sayapun lalu terbangun... .hari telah 
pagi...saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang akan saya 
alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal
 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat
 cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu 
gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali..
Kemudian 
saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya 
merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya 
baca....betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin 
betul...
Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat 
Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di 
kawasan [eraser], Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di 
depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. 
Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya
 mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, 
tiba-tiba ada seorang pria menghardik saya & meminta dengan kasar 
dompet & HP saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari
 ke arah...Mesjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di 
situ..orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, 
rupanya waktu itu jam 11.30.. mendekati jamnya shalat Jum'at, saya 
perhatikan sekitar saya...orang- orang berpeci, bersarung hendak shalat 
Jum'at..saya ini ada di mesjid.. mimpi saya... pesan orang Yahudi yang 
mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu 
saya tak sadarkan diri....
Ketika tersadar..saya berada di sebuah
 ruangan Mesjid rupanya..& ada seorang Bapak tua berpeci yang 
mengatakan saya tadi itu pingsan...saya lalu berdiri..tiba- tiba hati 
ini ingin menangis..menjerit. ."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan 
jalan bagiku!"...Pak Tua itu kaget & bertanya: "ada apa nak?", lalu 
saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam & kejadian yang saya 
alami, juga siapa saya & apa pekerjaan saya..serta 
perbuatan-perbuatan saya dalam usaha memerangi & memperdaya agama 
Islam beserta umatnya.
Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk
 dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli 
agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang" 
Sayapun lalu pulang..menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak 
badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 
sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, 
pak tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk & 
berkata: "pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui tentang agama
 Islam sebenarnya!" .
Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian
 kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan 
pulang & menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai 
& akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu 
seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 
hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke Mesjid tersebut & 
kamiberdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan 
seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari pak 
tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah & 
Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen & 
berdasar oleh pak tua & beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam 
diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa pak tua 
ternyata fasih & hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui 
sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan 
dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah 
diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika 
saya baca, saya terkejut karena pemaparan di buku-buku para missionaris 
30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di 
Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.
Saya jadi ragu & 
bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani
 ini bisa berubah setelah 30 tahun?, terlebih setelah pak tua 
menunjukkan & memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an 
dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana
 diterbitkan oleh lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan & 
revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan
 revisi?, yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau
 tata bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat 
Alkitab itu sendiri?. Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, 
Kristen memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan 
sejarah, Islamlah agama penutup & penggenap itu. Yang menggembirakan
 saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati 
Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan 
agama-agama terdahulu & kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah & 
sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan 
oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran 
Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana 
menyimpangnya & direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara 
benar dalam Islam.
Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini tentu 
tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi 
teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan
 Gembala lain sungguh sangat menyakitkan & ketus sekali, bahkan ada 
yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut 
pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi
 dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja 
Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh
 Jahat Islam di rumah saya & akan mengurapi serta mensucikan 
buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang..!..Sikap
 rekan-rekan Gembala ini terasa kontras & tidak sepadan dengan sikap
 Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa 
bersalah karena telah ikut dibesarkan & dibina oleh lingkungan agama
 yang sesat..saya harus segera mengambil keputusan..setelah melalui 
berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya... 
Akhirnya sudah mantap & sudah bulat tekad saya, saya akan masuk 
Islam...
Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, 
saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA 
ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLA H SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN 
ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH. 
Saya
 telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya 
tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan 
kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka 
sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma 
bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam & menyatakan
 bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat 
dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, 
bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi & menyatakan 
mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak diperkenankan 
menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam surat itu papa 
menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak 
Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya 
kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah. !!!..Ya Allah..!!! maafkan keluarga 
saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat 
Ketuhananmu yang sesungguhnya. ..
Sekarang saya ikut bimbingan 
Islam di rumah pak tua berpeci yang kemudian diketahui merupakan Ustad 
& Imam Mesjid itu. Maaf demi keamanan kami, nama Ustad, alamat 
Mesjid, serta tempat kost saya rahasiakan.. mohon maklum.Sejak saya 
pindah dari rumah mewah berfasilitas lengkap plus mobil dll di kawasan 
elit Darmo Satelit - Surabaya, yang merupakan fasilitas buat saya dari 
Gereja, telah saya kembalikan ke Gereja, saya sekarang kost di sebelah 
rumah pak tua itu sambil belajar agama Islam. Saya juga bekerja membantu
 usaha kecil-kecilan milik keluarga pak tua ini, yaitu mencetak surat 
undangan, kop surat & setting komputer.
Insya Allah kalau ada
 modal (sekarang saya berencana bersama salah seorang anak pak tua ini 
untuk mengajukan kredit usaha kecil di BRI - Surabaya), mau buka usaha 
percetakan yang lebih permanen. Sekarang saya sambil kerja belajar &
 memperdalam agama Islam. Kalau pagi sampai sore saya ada di studio 
kecil tempat saya bekerja, malamnya belajar ilmu agama & silat 
tradisional. Kata pengajarnya saya perlu belajar ilmu bela diri karena 
tak mungkin para pemuda kampung selalu mengawal saya. Saya mendengar 
dari bekas teman akrab di Gereja & yayasan (namanya saya rahasiakan 
juga demi keselamatan diri mereka), sangat solider dengan merahasiakan 
keberadaan saya, (walau pihak Gereja terus-menerus mendesaknya) , mereka
 bercerita tentang usaha Gereja untuk melaporkan ke polisi bahkan memeja
 hijaukan saya, dengan tuduhan: "Kasus Pencurian Mobil!", padahal semua 
orang di Gereja tahu & banyak saksinya termasuk warga kampung tempat
 saya kost yang mengantar saya ketemu dengan pihak Gereja waktu serah 
terima itu, semua inventaris Gereja termasuk mobil sudah saya kembalikan
 & ada tanda terimanya. Demikian juga urusan keuangan & kas 
Gereja, semua sudah clear & pihak Gerejapun sudah tahu, tetapi entah
 mengapa mereka berusaha menfitnah saya seperti ini?!. Tetapi saya 
tekadkan, bila betul pihak Gereja akan melaporkan saya ke polisi, akan 
saya buka semua fakta & data yang saya miliki & mungkin pihak 
Gereja akan saya tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, 
penghinaan & percobaan penganiayaan.
Khusus masalah 
penganiayaan saya bersama teman kerja di studio kecil kami, pernah 
beberapa kali hampir ditubruk sebuah mobil (yang saya tahu persis itu 
milik siapa) dibeberapa tempat ketika saya sedang berboncengan naik 
sepeda motor, tetapi Allah selalu melindungi hambanya yang telah 
bertobat ini, selalu upaya itu gagal, selalu saja kami bisa menghindar 
atau ada orang yang menolong kami ketika upaya tabrak lari itu terjadi. 
Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT, Tuhan kita semua, Dialah yang 
Maha Tahu siapa yang benar & siapa yang salah diantara 
hamba-hambanya. Saya masih menunggu tindakan hukum dari dusta mereka 
ini, sebab mereka sementara ini kehilangan jejak saya. Mungkin setelah 
mereka membaca kisah kesaksian saya ini, mereka akan semakin gusar &
 marah kepada saya, karena selain saya telah masuk Islam, saya juga 
mungkin dianggap telah membongkar beberapa rahasia-rahasia penting 
Gereja yang selama ini selalu ditutupi secara rapi, yang jangankan umat 
di luar Kristen, umat Kristiani sendiri banyak yang tidak mengetahui 
praktek-praktek tidak benar dalam beribadah yang saya utarakan di atas 
tadi.
Saya titip pesan kepada para sahabat setia saya di Gereja 
& yayasan, supaya mereka memberikan sedikit pengertian kepada para 
pengurus Gereja untuk mengikhlaskan diri saya yang masuk Islam. 
Janganlah mencari-cari saya, karena segala urusan yang menyangkut asset 
Gereja yang pernah saya pegang sudah diselesaikan dengan baik. Juga agar
 tak timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang mengetahui
 kisah ini, saya takut ada pihak ketiga yang memanfaatkan kondisi ini 
untuk mengacau. Sebab masalah menyangkut agama itu sangat sensitif &
 riskan sekali.
Sekian penuturan saya, saya bahagia dalam 
keislaman saya, walau hidup pas-pasan saya sangat mensyukurinya karena 
tidak ada kepalsuan dalam keimanan Islam saya. Alhamdulillah Allah itu 
Maha Pengasih & Maha Penyayang, Allah telah memberi rejeki kepada 
saya & keluarga pak tua, order mulai banyak walau nilai 
penghasilannya mungkin cuma 10% dari nilai pendapatan saya dulu di 
gereja. Tetapi saya sangat mensyukurinya.
Dikisahkan kembali oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker (nama Kristennya)
Kisah
 ini dinyatakan oleh yang bersangkutan kepada M. Donny Setiawan, ketika 
beliau sedang berdiskusi & membahas kisah kesaksian 4 mantan Gembala
 Atas permintaan yang bersangkutan dengan alasan keamanan dirinya & 
orang-orang yang dekat dengannya, maka nama Mesjid, alamat Mesjid, nama 
persisnya Gereja tempat beliau dulu bekerja, tempat kost sdr. Rachmat 
Hidayat (Paulus F. Tengker) kami rahasiakan, mohon dimengerti & 
dimaklumi. WALAIKUM SALAM ( http://www.suaramedia.com)
