Mr. Jacques-Yves Cousteau (commonly known in English as Jacques
Cousteau; June 1910 – 25 June 1997) was a French naval officer,
explorer, conservationist, filmmaker, innovator, scientist,
photographer, author and researcher who studied the sea and all forms of
life in water. He co-developed the Aqua-Lung, pioneered marine
conservation and was a member of the Académie française. (wikipedia)
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti
kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka
sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu
kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala
sesuatu” (QS Fushshilat 53).
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini
tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi” (QS Al Furqan 53).
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing" (QS
Ar-Rahman 19-20).
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’
pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan
ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini
sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia
dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk
ditonton di seluruh dunia.
PADA suatu hari ketika
sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa
kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak
bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya,
seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr.
Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar
dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan
itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus
berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan
jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan
seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil
itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua
lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan
Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan,
bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan
bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.”
Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir,
ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan
sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar
dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan
ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju
minhuma lu’lu`u wal marjaan” artinya “Keluar dari keduanya mutiara dan
marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
...Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam...
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar
ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban
pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini
mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman
saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang
jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita
tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad
20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab
suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.
Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut
mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin
lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat
hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha
Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya
hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.”
Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini
bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan
membaca Al Quran.”
...Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung...
Jika anda seorang penyelam, maka anda
harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika
anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun
jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi
air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap
dengan pohon dan daun-daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu
bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak
seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah
SWT.
Sumber Referensi :
- Buku elektronik (ebook): Bukti Kebenaran Quran, oleh Abdullah M. Al-Rehaili, Tajidu Press, Yogyakarta, 2003. Judul Asli: This is The Truth, Newly Discovered Scientific Focts Revealed in the Quran & Authentic Hadeeth (Wolrd Supreme Council for Mosques Affairs Commission on Scientific Sign of Qur’an and Sunnah at Muslim World League Makkah alMukarramah and Alharamain Islamic Poundation, Third Edition, Riyadh, 1999)